Blogger Templates

Senin, 21 November 2011

BUKITTINGGI KAMPUANG AWAG



BUKITTINGGI
Bukittinggi is one city in the province of West Sumatra , Indonesia . The city was previously known as Fort de Kock and the former had also dubbed as Parijs van besides Sumatra city of Medan , [4] and the town of Bukittinggi was also the capital of Indonesia.
Kota ini merupakan kota kelahiran salah seorang Proklamator RI yaitu Bung Hatta , disebut juga sebagai kota pusaka [5] dengan Jam Gadang , yaitu sebuah landmark di ketinggian jantung kota, berbentuk jam besar mirip Big Ben , sekaligus menjadi simbol bagi kota yang juga berada pada tepi sebuah lembah yang bernama Ngarai Sianok . The city is the hometown of one of the Proclaimers RI Bung Hatta , also known as city heritage [5] with the Clock Tower , a landmark in the heart of the height, shaped like a big clock Big Ben , as well as a symbol for the city which is also located on the edge a valley called Canyon Sianok .
Selain itu kota Bukittinggi juga terkenal sebagai kota wisata yang berhawa sejuk, dan bersaudara ( sister city ) dengan Seremban dari Negeri Sembilan di Malaysia Besides the town of Bukittinggi is also famous as a tourist city that cool air, and siblings (sister city) in Seremban from Negeri Sembilan in Malaysia
Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor andalan bagi kota Bukittinggi, banyaknya objek wisata yang menarik, menjadikan kota ini dijuluki juga sebagai "kota wisata". The development of tourism is one of the leading sectors for the city of Bukittinggi, the many interesting attractions, make this city dubbed as the "city tour". Saat ini di kota Bukittinggi telah terdapat sekitar 60 hotel dan 15 biro perjalanan. [30] Hotel-hotel yang terdapat di kota Bukittinggi antara lain The Hills (sebelumnya Novotel ), Hotel Pusako dan sebagainya. Currently in the town of Bukittinggi has been there about 60 hotels and 15 travel agencies. [30] Hotels located in the town of Bukittinggi, among others, The Hills (formerly Novotel ), Hotel Pusako and so on.

Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Valley Sianok canyon is one of the main attractions. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Panorama Park is located in the town of Bukittinggi allow tourists to see the beautiful scenery Sianok canyon. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai Lubang Jepang Bukittinggi . Inside the park there is also a cave Panorama former soldiers hiding the Japanese during World War II is referred to as Japan's Hole Bukittinggi .

Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau , Kebun Binatang Bukittinggi dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh . In the park there is a replica Kanduang Bundo Tower House which serves as a museum culture of Minangkabau , Bukittinggi Zoo and castle Fort de Kock is connected by a pedestrian bridge called the Bridge Limpapeh . Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Limpapeh pedestrian bridge above the road A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi. Yani which is the main street in the town of Bukittinggi.
Pasar Ateh (pasas atas) berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Market Ateh (pasas above) are adjacent to the Clock Tower which is the center of the city.  

Di dalam Pasar Ateh terdapat banyak penjual kerajinan tangan dan bordir [31] serta makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, Karupuak Jangek yang dibuat dari bahan kulit sapi atau kerbau dan Karak Kaliang , sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8. In the market there are many sellers Ateh handicrafts and embroidery [31] as well as snacks souvenirs typical of West Sumatra as Karupuak Sanjai (cassava chips ala Sanjai area in London) is made ​​from cassava, Karupuak Jangek made ​​from cow or buffalo leather and Karak Kaliang , a kind typical of Bukittinggi snacks shaped like a figure 8. Saat ini juga telah dibangun beberapa pusat perbelanjaan modern di kota Bukittinggi. Currently, he also has built several modern shopping centers in the city of Bukittinggi.

1 komentar: